Saya, Bekasi, dan Sebuah Permainan

October 23, 2014 § Leave a comment

#1
Bagaimanapun juga saya harus mengakui bahwa saat ini saya adalah warga Bekasi. Satu setengah tahun rasanya sudah cukup untuk menahbiskan diri saya sendiri sebagai bagian dari kota satelit Jakarta ini. Maka ketika beberapa waktu lalu Bekasi menjadi bulan-bulanan di jejaring sosial, saya merasa perlu untuk, maafkan saya, ikut mem-bully -nya.

Saya bukannya latah atau sekadar ikut-ikutan. Toh, bukan belakangan ini saja saya mengeluarkan sinisme semacam itu. Sejak pertama kali menginjakkan kaki di Bekasi akhir April tahun lalu, saya sudah dibuat geleng-geleng kepala melihat carut-marut lalu-lintas kota patriot ini. Rambu-rambu tak sekalipun dihiraukan. Trotoar menjadi jalur cepat kendaraan beroda dua saat terjadi kemacetan. Lubang-lubang besar di jalanan menganga seperti mulut kelaparan. Angkot ngetem sembarangan. Bebunyian klakson menyalak kesetanan.

« Read the rest of this entry »

Where Am I?

You are currently viewing the archives for October, 2014 at .