Kesah

June 1, 2013 § Leave a comment

 

-oOo-

Juni tiba dengan napas tersengal
lelah memikul madah
dalam sekotak kayu Cengal

Juni tiba dengan badan kuyup
tersiram deras liur mulut-mulut
pendaras sanjung tanpa laras

Juni sungguh gugup
“aku-
tak-
seperti-
yang-
kalian-
gegap”

-oOo-

Jakarta | 2013

Lingkap

March 26, 2013 § Leave a comment

-oOo-

Akulah pagi yang melenyapkan diri
menguap bersama embun dedaunan rimbun
memudar seiring mentari terik berpendar

Akulah pagi yang melenyapkan diri
mengering seiring liur yang sedianya
mengalir liar membasahi bantal guling

Dan ketika selimutmu tersingkap,
aku lingkap~

-oOo-

Jogja | 2013

Enigma

March 1, 2013 § Leave a comment

-oOo-

Susah payah kubungkam
sarwa gamang di balik geming
sejak dia cabut paksa mulutku
dari puting susu Ibu,

semenjak dia raih peluk
dan tawa yang riuh meruah
dari panggungku, punggung Ayah

Patuh aku dibawanya ke tanah berantah
kendati getirku tercecer berantak
menenteng topeng bangga yang sedianya
tentang apa yang kutentang,
dalam nurani berontak

Kini aku jemu dijejali janji semu
disuapi iming-iming omong kosong

Tapi setiap kali aku mengaduh
dan mengadu pada Ibu
diredamnya semua gaduh
dengan senyum teduh

“Nak, segala apa yang menimpamu,
menempamu.”, Ibu berujar
menampik ragu yang menjalar

-oOo-

Jogja | 2013

Pada Suatu Malam

February 5, 2013 § Leave a comment

Langit bumi bersenggama
dari balik kelambu malam pekat kelabu
sekat purnama.

Ah, uh, ah, uh..
Gemuruh melenguh
menyulam peluh.
Peju melaju menuju rahim pertiwi.

Hujan menetes menghujam
menetaskan syair rindu yang kian kepalang
dari dalam cangkang tempurung kepala

Hujan meletupkan syair asmara
muluk yang degupnya redup
oleh mulut aksara yang katup

Tapi,

barangkali suatu kala hujan pula yang menghanyutkan lembar-lembar syairmu
barangkali suatu kala hujan pula yang menenggelamkan bait-bait syairmu
dan kau hanya bisa melihatnya, diam tanpa daya

Dengan Sajakku

February 1, 2013 § 6 Comments

Aku ingin memakimu dengan sajak,
kubaca keras-keras
hingga parasmu pucat waswas, lir tawas

Aku ingin menikammu dengan sajak,
dengan bilah-bilah serapah
berlumur madah melimpah ruah

Lalu, akan kukuburkanmu
agar kau musnah dalam bentala
atau tumbuh laksana winih pala,

,dengan sajakku..

Kiamat!

January 19, 2013 § Leave a comment

Seekor mandung memekik,
memekakkan hening yang bersemayam
di balik dini nan temaram
Ditiupnya dengan gulut,
sangkakala yang telungkup
di ujung mulut

Gawat, kiamat!

Gadis penghuni semata wayang itu
mendadak menghilang dari
dunia yang kubuat sendiri
: mimpi

Kepada Kita yang Malam Ini Mengadu Tawa

July 29, 2012 § Leave a comment

Rebah alam berselimut langit malam
bermanik bintang tak terbilang
senyum rembulan anggun mengembang
ditiup bara unggun yang nyala
oleh hangat kebersamaan kita

Satu demi satu tawa kita pecah
dari cangkang raga yang kian lelah
berpura-pura abdi pada kejam-dunia yang abadi

Satu demi satu tawa kita muntah
dari lambung yang muak menelan mentah
duka di lumbung pikir yang limbung

Apa peduliku pada pongahnya waktu
yang enggan memberi restu
pada angan yang ingin kita selalu berkelindan
Persahabatan ini akan selalu aku kenang
hingga garis-garis renta merias kening

Aku tak mungkin lupa
bersamamu bahagiaku menampakkan rupa

Where Am I?

You are currently browsing the Sajak category at .