Perempuan di Ujung Lintasan Rel

November 5, 2013 § 1 Comment

“Pesan telah aku terima, Hanoman. Sekarang pulanglah! Sampaikan kepada Rama, bahwa aku akan menunggunya. Tak peduli  berapa jarak yang rumpang dari hutan Dandaka hingga taman Argasoka. Tak peduli berapa purnama untuk menempuhnya. Aku akan menunggu.”

Begitulah kitab Sundarakanda bercerita tentang kesetiaan Sinta. Tentang jarak yang membentang beriring-berarak hanyalah satuan nisbi yang tak mutlak. Tentang kerelaan untuk menunggu kekasihnya tiba, meski ia tahu, rindu tak pernah memiliki rasa iba, acap kali datang tanpa aba-aba.

Bagaimana denganmu?
Adakah ragu yang berkelindan setiap kali kau bertopang dagu di bibir jendela mengkhidmati hujan : kita akan bertemu di mana dan kapan jika langkahmu tak segegas senapan? Adakah syak wasangka yang memperingkih lengan-lengan doamu yang tekun merengkuh ketika aku lemah oleh peluh dan keluh? « Read the rest of this entry »

Where Am I?

You are currently viewing the archives for November, 2013 at .