Sebuah Erata

September 1, 2013 § 7 Comments

Andai saja aku seperti itu, niscaya aku akan ….

Ah, apa-apaan ini? Mari kita sudahi omong kosong ini, Git. Aku tak mau lagi mendengarnya. Tak cukupkah kamu –seperti halnya aku dan orang-orang lainnya– dibuat jera oleh bualan semacam itu, menggadai sebuah andai yang tak jarang hanya lebam dan memar di hati yang mampu untuk menebusnya.

Git,
Tentunya kamu tahu, bahkan lebih tahu daripada aku, bahwa ini bukanlah sepenggal Wanaparwa dalam epos Mahabharata, di mana Pandawa beserta Drupadi harus menjalani 12 tahun pengasingan ke antah berantah. Menepi dari hingar bingar kehidupan istana, makan minum seadanya, mengenakan pakaian dari kulit pohon yang entah apa namanya. Sementara bala Kurawa bisa hidup dengan penuh gelak tawa di Astinapura. Makan minum enak, tidur nyenyak, pakaian bersepuh serbaemas, bernyanyi dan menari bersama gadis-gadis tanpa sedikitpun rasa cemas.
Ini bukan tentang siapa yang pantas dan tidak.

« Read the rest of this entry »

Where Am I?

You are currently viewing the archives for September, 2013 at .